Keranjang Belanja Anda
Total Barang:
SubTotal:
Biaya Kirim akan dikonfirmasi
Total tanpa biaya kirim:
Tampilkan postingan dengan label shalat jenazah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label shalat jenazah. Tampilkan semua postingan

Rabu, 09 Juni 2010

Risalah Tentang Kubur Dan Ziarah Kubur, Pengurusan Jenazah dengan Ilustrasi Gambar

Risalah Tentang Kubur Dan Ziarah Kubur, Pengurusan Jenazah dengan Ilustrasi Gambar
Judul Buku: Pengurusan Jenazah dengan Ilustrasi Gambar, Risalah Risalah Tentang Kubur Dan Ziarah Kubur
Tata cara memandikan, mengkafani, menshalatkan dan menguburkan jenazah
Penulis: Al-Imam Muhyiddin Muhammad Al-Barkawi, Departeman Agam Islam Urusan Wakaf, Dakwah dan Bimbingan, KSA
Penerbit: Maktabah Al-Ghuroba’
Fisik : 15 cm x 23,5 cm, doff, soft cover,
Tebal: 160 halaman
Disc: 20 %
Harga: Rp 27.500
Harga di sini: Rp. Rp. 22.000

Saudaraku yang semoga diberkahi oleh Allah
Bayangkanlah bahwa Malaikat Maut membantingmu dengan sekali banting dan melemparkanmu ke atas tempattidur kematian. Kemudian semua keluargamu berkumpul mengelilingimu, dan tiba-tiba mereka sudah berdiri di hadapanmu. Sementara dengan mata kepalamu, engkau melihat anak-anak kecilmu itu, dalam keadaan berteriak-teriak menangis dan memanggil-manggilmu. Mereka ingin agar engkau bermain-main dengan mereka dan agar engkau bersenda gurau bersama mereka. Mereka ingin agar engkau tetap bersama mereka, mereka makan di dalam kasih sayangmu, mereka selalu melihat senyum tawamu dan pemberianmu. …

Dan engkau melihat kepada istrimu itu dalam keadaan ia tidak mengetahui apa yang mesti diperbuat terhadap anak-anak kecilnya sepeninggalmu. Sedangkan engkau juga ingin mencium anak-anak kecilmu itu untuk yang terakhir kali. Engkau ingin mengatakan sesuatu, engkau ingin berwasiat sesuatu, engkau ingin ..., engkau ingin .... Akan tetapi hal itu tidak mungkin. Malaikat Maut telah membantingmu dengan sekali banting yang membuatmu tidak mampu untuk melakukan sesuatu apa pun.

Sesungguhnya waktu tersebut adalah waktu kebinasaan. Sesungguhnya itu adalah detik-detik akhir dari hidupmu. Sesungguhnya itu adalah detik terakhir dari umurmu. Sesungguhnya itu adalah kematian dan sakaratul maut, kesusahan dan penderitaan kematian serta kerasnya pencabutan nyawa.

Allah berfirman:
“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Rabbku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal saleh yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibanykitkan." [Al Mukminun: 99-100].
Di dalam risalah ini kami memperkenalkan anda kepada kematian, dan tata cara memandikan jenazah, mengkafaninya, menshalatkannya dan menguburkannya.
Add to Cart More Info

Kamis, 22 April 2010

Ahkamul Janaiz (Tuntunan Pengurusan Jenazah & Ziarah Kubur)

Ahkamul Janaiz (Tuntunan Pengurusan Jenazah & Ziarah Kubur)
[Image] Rp 0
Judul: Ahkamul Janaiz (Tuntunan Pengurusan Jenazah & Ziarah Kubur)
Terjemah: Risalah Fi Ad-Dima’ Ath-Tahb’iyyah Lin-Nisa’
Penulis: Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
Penerbit: Ash-Shaff Media
Tebal : x + 548 halaman
Fisik : 14 cm x 21 cm, doff, shrink, soft cover
Disc: 20 %
Harga: Rp. 73.000
Harga Disini: Rp. 58.400

Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah berkata mengenai tafsir firman Allah "Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya." (Qs.An-Najm: 39)
Beliau mengatakan: “Sebagaimana dosa seseorang tidak bisa dipikulkan kepada orang lain, maka demikian pula seseorang tidak bisa mendapat pahala kecuali apa yang telah ia usahakan untuk dirinya. Dari ayat yang mulia inilah Imam Syafi'i maupun orang-orang yang mengikuti beliau berkesimpulan bahwa menghadiahkan bacaan Al-Qur'an tidak akan sampai pahalanya kepada orang yang sudah mati, dikarenakan itu bukan amalan mereka sendiri dan bukan pula jerih payah mereka.
Oleh karena itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengajarkan kepada ummatnya, tidak pula menganjurkan dan mengarahkan umatnya ke sana. Tidak dengan nash tegas, tidak pula dengan isyarat. Tidak pula dikabarkan hal ini dari seorang shahabat pun radhiyallahu 'anhum. Kalau saja ini adalah suatu kebaikan tentulah mereka sudah mendahului kita (dalam mengamalkannya). Permasalahan amalan qurbah (mendekatkan diri kepada Allah) dibatasi dengan nash-nash. Tidak perlu dimasukkan kepadanya berbagai macam qiyas dan logika.”

Add to Cart More Info