Total Barang: | |
SubTotal: | |
Biaya Kirim akan dikonfirmasi | |
Total tanpa biaya kirim: |
Keranjang Belanja Anda
Link Kami:
Toko Buku Griyasunnah.Com
Tampilkan postingan dengan label bidah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bidah. Tampilkan semua postingan
Minggu, 16 September 2012
Tegar Di Atas Sunnah Syaikh Rabi bin Hadi Al-Madkhali
Tegar Di Atas Sunnah Syaikh Rabi bin Hadi Al-Madkhali
Rp 17600
udul: Tegar Di Atas Sunnah
Terjemah: Ats-Tsbat ‘Ala As-Sunnah
Penulis: Asy-Syaikh Rabi’ bin hadi Al-Madkhali
Penerbit: Maktabah Al-Huda
Tebal : x + 66 halaman
Fisik : 15,5 cm x 23,5 cm, uv, emboss, shrink, soft cover
Disc: 20 %
Harga: Rp. 22.000
Harga Disini: Rp. 17.600
Makna 'Tegar di atas as-sunnah' adalah tegar di atas Islam secara menyeluruh, baik pada perkara-perkara pokok maupun cabang-cabangnya, 'aqidahnya serta manhajnya. Kita tegar di atasnya serta berpegang teguh dengannya sampai kita berjumpa dengan Allah.
Ayat-ayat yang memerintahkan untuk ittiba’ (mengikuti jalan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam), berpegang teguh serta ber-istiqamah (konsisten) sangatlah banyak. Demikian pula hadits-hadits yang ada, keseluruhann menghasung menuju satu tujuan puncak, yakni tegarnya kaum muslimin di atas Islam.
Tegar di atas as-sunnah bukanlah sebatas apa yang dipahami oleh kebanyakan orang tentang lafazh 'sunnah', maka makna as-sunnah di sini yakni menyangkut permasalahan 'aqidah, manhaj, yaitu (ajaran) Islam itu sendiri, sehingga maksudnya adalah tegar di atas (ajaran) agama Islam.
Add to Cart
More Info
Terjemah: Ats-Tsbat ‘Ala As-Sunnah
Penulis: Asy-Syaikh Rabi’ bin hadi Al-Madkhali
Penerbit: Maktabah Al-Huda
Tebal : x + 66 halaman
Fisik : 15,5 cm x 23,5 cm, uv, emboss, shrink, soft cover
Disc: 20 %
Harga: Rp. 22.000
Harga Disini: Rp. 17.600
Makna 'Tegar di atas as-sunnah' adalah tegar di atas Islam secara menyeluruh, baik pada perkara-perkara pokok maupun cabang-cabangnya, 'aqidahnya serta manhajnya. Kita tegar di atasnya serta berpegang teguh dengannya sampai kita berjumpa dengan Allah.
Ayat-ayat yang memerintahkan untuk ittiba’ (mengikuti jalan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam), berpegang teguh serta ber-istiqamah (konsisten) sangatlah banyak. Demikian pula hadits-hadits yang ada, keseluruhann menghasung menuju satu tujuan puncak, yakni tegarnya kaum muslimin di atas Islam.
Tegar di atas as-sunnah bukanlah sebatas apa yang dipahami oleh kebanyakan orang tentang lafazh 'sunnah', maka makna as-sunnah di sini yakni menyangkut permasalahan 'aqidah, manhaj, yaitu (ajaran) Islam itu sendiri, sehingga maksudnya adalah tegar di atas (ajaran) agama Islam.
Diposting oleh
Anonim
di
05.42
Label:
bidah,
Maktabah Al-huda,
Manhaj,
menggengam bara api,
sunnah
0
komentar
Rabu, 28 April 2010
STOP! Jangan Mudah Mengkafirkan dan Membid'ahkan
STOP! Jangan Mudah Mengkafirkan dan Membid'ahkan
Judul: STOP! Jangan Mudah Mengkafirkan dan Membid'ahkan
(Kaedah Penerapan Hukum Kafir, Bid’ah, dan Fasik dalam Timbangan Al-Qur’an dan As-Sunnah)
Terjemah: Zhahir At-Tabdi’ Wa At-Tafsiq Wa At-Takfir Wa Dhawabituha
Bersama: Syaikh Shaleh Fauzan Al-Fauzan
Penerbit: Pustaka Al-Qabail
Tebal : 112 halaman
Fisik : 12 cm x 18 cm, doff, soft cover
Diskon: 20%
Harga: Rp. 15.000
Harga Disini: Rp. 12.000
Kekuatan ilmu yang telah diberikan Allah bagaikan cahaya yang menerangi kegelapan, yang dengan itu kita bisa membedakan jalan keimanan dengan kekafiran, maupun jalan yang lurus dengan yang sesat.
Dengan hikmah-Nya Allah menentukan jalan keimanan dan kekafiran, sebagai motivasi, pujian dan janji akan beroleh pahala bagi siapa yang istiqamah di atas keimanan, serta peringatan, celaan dan ancaman mendapatkan siksaan atas mereka yang sombong dengan kekafiran dan kebid'ahan yang mereka lakukan.
Sehubungan dengan itu syari at memberikan bimbingan, menjelaskan bagaimana sifat-sifat hamba yang mukmin, mubtadi (ahli bid'ah), dan kafir sehingga umat jelas dan tak samar lagi di dalam menempuh kebenaran dan berhati-hati dari perkara-perkara yang -rnembinasakan. Tentu saja kita pun mengimani semua itu tak lepas dari takdir Allah.
Namun demikian, hendaknya kaum muslimin berhati-hati dan tidak boleh gegabah dalam menta'yin (memvonis) seseorang dengan kekafiran atau kebid'ahan karena kedua kedua hal tersebut memiliki konsekuensi-konsekuensi yang besar.
Di antara tindakan yang fatal akibat kecerobohan dalam hal ini adalah mengkafirkan pemerintahan muslim sehingga muncullah kelompok radikal yang menghalalkan darah mereka dan melakukan pemberontakan, teror, pengeboman dan sebagainya. Demikian pula kelompok-kelompok sesat yang mengaku mengetahui siapa yang berhak menjadi penghuni surga dan neraka dan mengklaim kekafiran siapa yang tidak masuk dalam kelompok mereka.
Buku ini menjelaskan sikap ahlussunnah seputar permasalahan ini.
Diposting oleh
Anonim
di
13.43
Label:
Aliran Sesat,
bidah,
fasik,
firqah,
hizbiy,
Manhaj,
pustaka al-qabail,
tabdi,
tafsiq,
tahzib,
takfir
0
komentar
Langganan:
Postingan (Atom)