Keranjang Belanja Anda
Total Barang:
SubTotal:
Biaya Kirim akan dikonfirmasi
Total tanpa biaya kirim:
Tampilkan postingan dengan label fikrah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label fikrah. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 24 April 2010

Menjadi Salafy Sejati, Kun Salafiyyan 'Alal Jaadah

Menjadi Salafy Sejati, Kun Salafiyyan 'Alal Jaadah

Judul: Menjadi Salafy Sejati
Terjemah: Kun Salafiyyan 'Alal Jaadah
Pengarang: Syaikh Abdussalam bin Salim As-Suhaimi
Penerbit: Pustaka Al-Haura
Tebal : 144 halaman
Fisik : 14,5 cm x 20,5 cm, uv, soft cover
Disc: 20 %

Harga: Rp. 20.000
Harga Disini: Rp. 16.000

Terlalu banyak yang mengaku Salafi. Tak terhitung yang menisbatkan dirinya kepada Salafi. Banyak punya jama’ah dakwah yang mengklaim jama'ahnya berjalan di atas manhaj salaf. Bahkan, tak jarang orang yang teguh di atas jalan salaf dijuluki "sok suci, sok benar sendiri ..." dan julukan-julukan lainnya.
Apa sebenarnya yang dimaksud salaf, bolehkah seseorang menisbatkan kepadanya. Haruskah mengikuti salaf? Kenapa? Bagaimana sikap salaf terhadap yang menyelisihinya? Bagaimana prinsip-prinsipnya?

Temukan jawabannya dalam risalah ini. Semoga Allah memberikan hidayah dan taufik kepada kita semuanya sehingga kita betul-betul Menjadi Salafi Sejati, bukan hanya basa-basi.
Add to Cart More Info

Rabu, 24 Februari 2010

Invasi Barat Ateis Liberal Sekuler Humanis Pluralis

Invasi Barat Ateis Liberal Sekuler Humanis Pluralis

Judul: Invasi Barat: Ateis, Liberal, Sekuler, Humanis, Pluralis
(Analisa Perang Ideologi Global)
Penulis: Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, Haneef Oliver
Penerbit: Toobagus Publishing
Tebal : 208 halaman
Fisik : 15 cm x 21 cm, UV, Shrink
Cetakan ke : satu, Desember 2009

Harga: Rp. 35.000,
Harga di sini: 28.000
Disc: 20 %

Kekalahan demi kekalahan yang diderita tentara kafir dalam perang salib, membuat rajanya berfikir untuk menemukan strategi perang baru yang dapat menghancurkan Islam.

Mereka (raja kafir) berinfiltrasi (menyusup) dengan mengirimkan putra-putra terbaiknya untuk mempelajari Islam agar mengetahui titik kelemahan Islam, ketika putra-putra terbaik mereka sudah menguasai khazanah ilmu Islam, mereka kembali ke Eropa lalu membentuk lembaga research and development.

Mereka berkesimpulan bahwa cara paling efektif dan efisien untuk menghancurkan Islam ialah dengan menjauhkan umat Islam dari memahami ajaran agamanya, sehingga mereka akan kehilangan jati diri sebagai muslim.

Strategi perang ini dinamakan perang ideologi, sebuah strategi jitu tanpa harus mengirimkan jutaan tentara, senjata-senjata dan biaya yang sangat besar. Islam dapat dengan mudah dikuasai karena pemikiran umatnya sendiri yang jauh dari nilai-nilai Islam yang benar.

Umat Islam akan menganggap pola pemikiran baratlah yang modern dan maju, sedangkan ajaran Islam kaku dan terbelakang, sehingga lambat laun mereka sendiri yang membenci ajaran Islam yang berdampak pada hilangnya pertolongan Allah dan masa-masa kejayaan Islam.
Add to Cart More Info