Total Barang: | |
SubTotal: | |
Biaya Kirim akan dikonfirmasi | |
Total tanpa biaya kirim: |
Keranjang Belanja Anda
Link Kami:
Toko Buku Griyasunnah.Com
Tampilkan postingan dengan label Fikih. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Fikih. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 08 Mei 2010
Adab Menelpon dalam Timbangan Syariat (dengan Handphone, Telepon Rumah dll)
Adab Menelpon dalam Timbangan Syariat (dengan Handphone, Telepon Rumah dll)
Rp 8800
Judul: Adab Menelpon dalam Timbangan Syariat
Asli: Adabul Hatif
Penulis: Syaikh Bakr bin Abdullah Abu Zaid
Penerbit: Maktabah Al-Ghuroba’
Tebal : 56 halaman
Fisik : 12 cm x 19 cm, uv, soft cover
Diskon: 20%
Harga: Rp. 11.000
Harga Disini: Rp. 8.800
Dalam Islam diajarkan berbagai hukum dan adab dalam bergaul sesama manusia. Termasuk pula adab-adab menelpon yang begitu indah dan sempurna. Adab-adab menelepon yang sesuai syariat dibangun secara fiqih di atas adab-adab berkunjung, meminta ijin, berkata, dan berbicara dengan orang lain. Ini disesuaikan dalam hal ukuran, waktu, tempat, jenis pembicaraan dan sifatnya.
Semuanya diketahui atau di dalam hukum yang diketahui berdasarkan dalil-dalil syariat yang mulia. Dan semuanya datang dengan penuh keutamaan dan kebaikan yang diserukan Islam, untuk membangun kehidupan seorang muslim di atas keutamaan dan kemuliaan serta akhlak yang tinggi mulia. Kemudian semua itu dibangun di atas kelembutan dan sikap meneladani Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sang pembawa syari'at yang penuh berkah dan agung ini.
Adab-adab tersebut dituntut dari dua pihak; dari pihak yang menghubungi dan dari pihak yang dihubungi, walaupun sebagiannya lebih ditekankan kepada pihak yang menghubungi karena dia adalah pihak yang butuh, dan pihak yang pihak butuh kebanyakan keadaannya hampir sama dengan orang yang meminta. Jadi dalam posisinya yang memiliki kelemahan, hendaklah dia menutupinya dengan adab yang baik.
Maka dari sini jadilah berhias dengan adab-adab ini dan yang semisalnya sebagai pembangun peradaban yang mulia di dalam Islam, dibangun di atas penyebaran persaudaraan, saling mencintai, pergaulan yang baik, memenuhi janji, menjaga amanah, menumbuhkan kebaikan serta mencegah kerusakan, sehingga pantaslah adab-adab ini termasuk tujuan syariat Islam yang mulia.
Berikut ini penjelasannya satu persatu walaupun secara keseluruhan berbeda hukum-hukumnya berdasarkan perbedaan manusia, waktu, tempat, kedudukan, dan kemampuan mereka. Orang yang cerdas yang mendapatkan taufik dia akan mengukur perkara-perkara berdasarkan rambu-rambu syariat dan mencari alasan (memaklumi, mentoleransi) bagi orang yang terluput salah satu dari adab-adab itu. Jadi manusia itu tidak setingkat dalam pemahaman, pendidikan, perasaan dan akhlak yang baik. Tetapi orang yang berbahagia adalah orang yang jika dibukakan pandangannya dia pun melihat dan jika diingatkan dia pun teringat.
Add to Cart
More Info
Asli: Adabul Hatif
Penulis: Syaikh Bakr bin Abdullah Abu Zaid
Penerbit: Maktabah Al-Ghuroba’
Tebal : 56 halaman
Fisik : 12 cm x 19 cm, uv, soft cover
Diskon: 20%
Harga: Rp. 11.000
Harga Disini: Rp. 8.800
Dalam Islam diajarkan berbagai hukum dan adab dalam bergaul sesama manusia. Termasuk pula adab-adab menelpon yang begitu indah dan sempurna. Adab-adab menelepon yang sesuai syariat dibangun secara fiqih di atas adab-adab berkunjung, meminta ijin, berkata, dan berbicara dengan orang lain. Ini disesuaikan dalam hal ukuran, waktu, tempat, jenis pembicaraan dan sifatnya.
Semuanya diketahui atau di dalam hukum yang diketahui berdasarkan dalil-dalil syariat yang mulia. Dan semuanya datang dengan penuh keutamaan dan kebaikan yang diserukan Islam, untuk membangun kehidupan seorang muslim di atas keutamaan dan kemuliaan serta akhlak yang tinggi mulia. Kemudian semua itu dibangun di atas kelembutan dan sikap meneladani Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sang pembawa syari'at yang penuh berkah dan agung ini.
Adab-adab tersebut dituntut dari dua pihak; dari pihak yang menghubungi dan dari pihak yang dihubungi, walaupun sebagiannya lebih ditekankan kepada pihak yang menghubungi karena dia adalah pihak yang butuh, dan pihak yang pihak butuh kebanyakan keadaannya hampir sama dengan orang yang meminta. Jadi dalam posisinya yang memiliki kelemahan, hendaklah dia menutupinya dengan adab yang baik.
Maka dari sini jadilah berhias dengan adab-adab ini dan yang semisalnya sebagai pembangun peradaban yang mulia di dalam Islam, dibangun di atas penyebaran persaudaraan, saling mencintai, pergaulan yang baik, memenuhi janji, menjaga amanah, menumbuhkan kebaikan serta mencegah kerusakan, sehingga pantaslah adab-adab ini termasuk tujuan syariat Islam yang mulia.
Berikut ini penjelasannya satu persatu walaupun secara keseluruhan berbeda hukum-hukumnya berdasarkan perbedaan manusia, waktu, tempat, kedudukan, dan kemampuan mereka. Orang yang cerdas yang mendapatkan taufik dia akan mengukur perkara-perkara berdasarkan rambu-rambu syariat dan mencari alasan (memaklumi, mentoleransi) bagi orang yang terluput salah satu dari adab-adab itu. Jadi manusia itu tidak setingkat dalam pemahaman, pendidikan, perasaan dan akhlak yang baik. Tetapi orang yang berbahagia adalah orang yang jika dibukakan pandangannya dia pun melihat dan jika diingatkan dia pun teringat.
Diposting oleh
Anonim
di
09.31
Label:
Adab-Akhlak,
Fatwa,
Fikih,
fiqih,
handphone,
Maktabah Al-Ghuroba',
menelpon,
miscall,
mobile phone,
pstn,
sopan,
telepon rumah
0
komentar
Jumat, 07 Mei 2010
Bingkisan Tuk Kedua Mempelai, Panduan dalam Mengarungi Mahligai Pernikahan yang diberkahi dan diridhai Allah
Bingkisan Tuk Kedua Mempelai, Panduan dalam Mengarungi Mahligai Pernikahan yang diberkahi dan diridhai Allah
Rp 60000
Judul: Bingkisan Tuk Kedua Mempelai, Panduan dalam Mengarungi Mahligai Perniakhan yang diberkahi dan diridhai Allah
Asli: Risalah Ila Al-‘Urusain Wa Fatawa Az-Zawaj Wa Mu’asyarah An-Nisa’
Penulis: Abu Abdirrahman Sayyid bin Abdirrahman Ash-SHubaihi
Penerbit: Maktabah Al-Ghuroba’
Tebal : 604 halaman
Fisik : 15,5 cm x 23,5 cm, doff, soft cover
Diskon: 20%
Harga: Rp. 75.000
Harga Disini: Rp. 60.000
Mahligai Pernikahan yang diberkahi dan diridhai oleh Allah 'Azza wa Jalla adalah sesuatu yang diidam-idamkan oleh setiap orang, tak terkecuali kita.
Banyak anggapan di masyarakat, bahwa uang dan kedudukan duniawi adalah penentu dan barometer bahagia atau tidaknya kehidupan berumah tangga. Namun benarkah anggapan tersebut?
Buku yang ada di hadapan anda ini, -wahai Pembaca yang budiman-, memberikan bimbingan, arahan, dan pemaparan dalam membina kehidupan berumah tangga yang manis, harmonis dan penun bahagia serta mendapatkan keridhaan Allah Ta’ala di bawah bimbingan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Buku ini sangat layak dibaca oleh mereka yang ingin membina rumah tangga bahagia, sakinah, mawaddah wa rahmah. Terkhusus bagi mereka yang ingin menjalankan dan membina kehidupan baru dalam berumah tangga.
Semoga kehadiran buku ini memberikan manfaat dan berbarokah bagi kaum muslim dan muslimat dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Add to Cart
More Info
Asli: Risalah Ila Al-‘Urusain Wa Fatawa Az-Zawaj Wa Mu’asyarah An-Nisa’
Penulis: Abu Abdirrahman Sayyid bin Abdirrahman Ash-SHubaihi
Penerbit: Maktabah Al-Ghuroba’
Tebal : 604 halaman
Fisik : 15,5 cm x 23,5 cm, doff, soft cover
Diskon: 20%
Harga: Rp. 75.000
Harga Disini: Rp. 60.000
Mahligai Pernikahan yang diberkahi dan diridhai oleh Allah 'Azza wa Jalla adalah sesuatu yang diidam-idamkan oleh setiap orang, tak terkecuali kita.
Banyak anggapan di masyarakat, bahwa uang dan kedudukan duniawi adalah penentu dan barometer bahagia atau tidaknya kehidupan berumah tangga. Namun benarkah anggapan tersebut?
Buku yang ada di hadapan anda ini, -wahai Pembaca yang budiman-, memberikan bimbingan, arahan, dan pemaparan dalam membina kehidupan berumah tangga yang manis, harmonis dan penun bahagia serta mendapatkan keridhaan Allah Ta’ala di bawah bimbingan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Buku ini sangat layak dibaca oleh mereka yang ingin membina rumah tangga bahagia, sakinah, mawaddah wa rahmah. Terkhusus bagi mereka yang ingin menjalankan dan membina kehidupan baru dalam berumah tangga.
Semoga kehadiran buku ini memberikan manfaat dan berbarokah bagi kaum muslim dan muslimat dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Diposting oleh
Anonim
di
11.03
Label:
Fatwa,
Fikih,
kewanitaan,
mahar nikah,
mahar tinggi,
Maktabah Al-Ghuroba',
Pernikahan,
walimah,
wanita muslimah
0
komentar
Kenapa Takut Nikah, Nasehat Bagi Wanita Yang Telat Nikah
Kenapa Takut Nikah, Nasehat Bagi Wanita Yang Telat Nikah
Judul: Kenapa Takut Nikah, Nasehat Bagi Wanita Yang Telat NikahAsli: Wafqah Qobla Dhiya’il ‘Umr
Penulis: Syaikh Salim Al-Ajmi Al-Kuwaity
Penerbit: Maktabah Al-Ghuroba’
Tebal : 56 halaman
Fisik : 14,5 cm x 20,5 cm, uv, soft cover
Diskon: 20%
Harga: Rp. 11.000
Harga Disini: Rp. 8.800
Pernikahan merupakan perkara fitrah tiang kehidupan yang bahagia, padanya terdapat ketenangan dan kehidupan yang aman dari hal-hal yang ditakuti.
Dengan pernikahan, Allah menjadikan wanita sebagai tempat istirahat bagi pria setelah letih dari bekerja berat dan Dia menjadikan diantara mereka kasih sayang, cinta dan kelembutan.
Di sisi lain, ada permasalahan yang aneh, yaitu permasalahan perawan tua atau mengakhirkan pernikahan hingga usia tua. Apa yang melatar-belakanginya? Dan apa solusi bagi mereka? Buku ini disertai pengakuan para wanita yang mengalami kenyataan ini yang berakhir dengan penyesalan ...Simakdan renungkanlah ... Semoga bermanfaat ...
Add to Cart
More Info
Harga Disini: Rp. 8.800
Pernikahan merupakan perkara fitrah tiang kehidupan yang bahagia, padanya terdapat ketenangan dan kehidupan yang aman dari hal-hal yang ditakuti.
Dengan pernikahan, Allah menjadikan wanita sebagai tempat istirahat bagi pria setelah letih dari bekerja berat dan Dia menjadikan diantara mereka kasih sayang, cinta dan kelembutan.
Di sisi lain, ada permasalahan yang aneh, yaitu permasalahan perawan tua atau mengakhirkan pernikahan hingga usia tua. Apa yang melatar-belakanginya? Dan apa solusi bagi mereka? Buku ini disertai pengakuan para wanita yang mengalami kenyataan ini yang berakhir dengan penyesalan ...Simakdan renungkanlah ... Semoga bermanfaat ...
Diposting oleh
Anonim
di
10.36
Label:
Fatwa,
Fikih,
gengsi wanita,
kewanitaan,
mahar nikah,
mahar tinggi,
Maktabah Al-Ghuroba',
perawan tua,
Pernikahan,
wanita muslimah
0
komentar
Kamis, 06 Mei 2010
Bahaya Pamer Aurat dan Pergaulan Bebas bagi Wanita
Bahaya Pamer Aurat dan Pergaulan Bebas bagi Wanita
Judul: Bahaya Pamer Aurat dan Pergaulan Bebas bagi WanitaAsli: Ar-Rasail Wal Fatawa An-Nisaiyah
Penulis: Syaikh Abdul Aziz bin Baz
Penerbit: Pustaka Sumayyah
Tebal : xxiv + 108 halaman
Fisik : 14 cm x 21 cm, uv, shrink, soft cover
Diskon: 20%
Harga: Rp. 20.000
Harga Disini: Rp. 16.000
Kepada semua wanita muslimah yang suka memamerkan auratnya, hendaknya mereka memperhatikan ancaman dari Nabinya, Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wasallam, bahwa mereka tidak akan masuk surga dan mencium baunya, padahal bau surga dapat tercium dari jarak jauh.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Dua kelompok dari penghuni neraka yang belum pemah aku melihatnya. (Yang pertama) suatu kaum yang mempunyai cemeti seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengannya. Dan (yang kedua) wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok jalannya, kepala-kepala mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal baunya tercium dari jarak sekian dan sekian. (HR. Al-Imam Muslim)
"Berpakaian tapi telanjang" maksudnya adalah berpakaian tapi tidak menutup auratnya, baik karena tipis, ketat, ataupun pendek.
Kepada semua wanita muslimah yang suka memamerkan auratnya, bergaul bebas dengan para lelaki, dan berpacaran, hendaknya mereka mengetahui bahwa perbuatan mereka itu merupakan jalan-jalan menuju zina. Di dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Kedua tangan berzina dan zinanya adalah meraba, kedua kaki berzina dan zinanya adalah melangkah, dan mulut berzina dan zinanya adalah cium." (HR. Muslim dan Abu Dawud)
Kepada semua wanita muslimah yang suka mernamerkan auratnya, kami hadirkan sebuah buku sebagai bentuk nasihat peringatan-yang ditulis oleh Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz salah seorang ulama Ahlussunnah wal Jamaah. Semoga buku ini menjadi penyebab bagi para muslimah untuk kembali menutup auratnya, menjaga kehormatannya, dan tidak bergaul bebas dengan para lelaki.
Add to Cart
More Info
Harga Disini: Rp. 16.000
Kepada semua wanita muslimah yang suka memamerkan auratnya, hendaknya mereka memperhatikan ancaman dari Nabinya, Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wasallam, bahwa mereka tidak akan masuk surga dan mencium baunya, padahal bau surga dapat tercium dari jarak jauh.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Dua kelompok dari penghuni neraka yang belum pemah aku melihatnya. (Yang pertama) suatu kaum yang mempunyai cemeti seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengannya. Dan (yang kedua) wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok jalannya, kepala-kepala mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal baunya tercium dari jarak sekian dan sekian. (HR. Al-Imam Muslim)
"Berpakaian tapi telanjang" maksudnya adalah berpakaian tapi tidak menutup auratnya, baik karena tipis, ketat, ataupun pendek.
Kepada semua wanita muslimah yang suka memamerkan auratnya, bergaul bebas dengan para lelaki, dan berpacaran, hendaknya mereka mengetahui bahwa perbuatan mereka itu merupakan jalan-jalan menuju zina. Di dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Kedua tangan berzina dan zinanya adalah meraba, kedua kaki berzina dan zinanya adalah melangkah, dan mulut berzina dan zinanya adalah cium." (HR. Muslim dan Abu Dawud)
Kepada semua wanita muslimah yang suka mernamerkan auratnya, kami hadirkan sebuah buku sebagai bentuk nasihat peringatan-yang ditulis oleh Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz salah seorang ulama Ahlussunnah wal Jamaah. Semoga buku ini menjadi penyebab bagi para muslimah untuk kembali menutup auratnya, menjaga kehormatannya, dan tidak bergaul bebas dengan para lelaki.
Diposting oleh
Anonim
di
14.24
Label:
aurat wanita,
berdandan,
dasar ahkam fikih,
Fikih,
fiqih,
jilbab,
kewanitaan,
Pustaka Sumayyah,
tabarruj,
wanita muslimah
0
komentar
Tuntunan Ibadah Ramadhan dan Hari Raya disertai Fatwa-fatwa Ulama Tentang Puasa
Tuntunan Ibadah Ramadhan dan Hari Raya disertai Fatwa-fatwa Ulama Tentang Puasa
Judul: Tuntunan Ibadah Ramadhan dan Hari Raya disertai Fatwa-fatwa Ulama Tentang Puasa
Bersama: Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Syaikh Ali bin Hasan Al-Halaby, Syaikh Salim bin Ied Al-Hilali
Penerbit: Pustaka Sumayyah
Tebal : xviii + 230 halaman
Fisik : 14,5 cm x 20 cm, uv, shrink, soft cover
Diskon: 20%
Harga: Rp. 27.000
Harga Disini: Rp. 21.600
Pembaca yang mulia, kami persembahkan kepada anda sebuah buku yang akan membimbing Anda untuk menghadapi bulan Ramadhan dan Hari Raya. Buku ini akan menuntun Anda agar dalam pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan dan Hari Raya benar-benar mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Buku ini berisi:
1. Hukum-hukum berpuasa
2. Waktu berpuasa
3. Tuntunan bersahur
4. Perbuatan yang dilarang dalam berpuasa
5. Tuntunan berbuka puasa.
6. Orang-orang yang mendapat keringanan untuk tidak berpuasa.
7. Malam Lailatul Qadar
8. Mengqadha puasa.
9. Membayar kafarah
10. Membayar fidyah
11. Tuntunan i'tikaf.
12. Shalat Tarawih
13. Zakat fitrah.
14. Fatwa-fatwa ulama tentang puasa.
15. Tuntunan Hari Raya.
16. Berhias Pada Hari Raya.
17. Shalat di lapangan.
18. Tata cara Shalat ied.
19. Ucapan pada Hari Raya
20. Tuntunan Iedhul Adha.
21. Kemungkaran pada Hari Raya
Add to Cart
More Info
Harga Disini: Rp. 21.600
Pembaca yang mulia, kami persembahkan kepada anda sebuah buku yang akan membimbing Anda untuk menghadapi bulan Ramadhan dan Hari Raya. Buku ini akan menuntun Anda agar dalam pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan dan Hari Raya benar-benar mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Buku ini berisi:
1. Hukum-hukum berpuasa
2. Waktu berpuasa
3. Tuntunan bersahur
4. Perbuatan yang dilarang dalam berpuasa
5. Tuntunan berbuka puasa.
6. Orang-orang yang mendapat keringanan untuk tidak berpuasa.
7. Malam Lailatul Qadar
8. Mengqadha puasa.
9. Membayar kafarah
10. Membayar fidyah
11. Tuntunan i'tikaf.
12. Shalat Tarawih
13. Zakat fitrah.
14. Fatwa-fatwa ulama tentang puasa.
15. Tuntunan Hari Raya.
16. Berhias Pada Hari Raya.
17. Shalat di lapangan.
18. Tata cara Shalat ied.
19. Ucapan pada Hari Raya
20. Tuntunan Iedhul Adha.
21. Kemungkaran pada Hari Raya
Diposting oleh
Anonim
di
11.28
Label:
Fatwa,
Fikih,
fiqih,
hari raya,
i'tikaf,
ibadah puasa,
idul adha,
idul fitri,
puasa kafarah,
puasa ramadhan,
Pustaka Sumayyah,
sahur,
tarawih,
zakat fitrah
0
komentar
Jilbab Wanita Muslimah, Tuntunan Berpakaian Yang Syar’i bagi Muslimah
Jilbab Wanita Muslimah, Tuntunan Berpakaian Yang Syar’i bagi Muslimah
Judul: Jilbab Wanita Muslimah, Tuntunan Berpakaian Yang Syar’i bagi MuslimahAsli: Jilbab Al-Mar’ah Al-Muslimah Fil Kitab Was Sunnah
Penulis: Al-Imam Muhammad Nashiruddin Al-Albani
Penerbit: Penerbit Sumayyah
Tebal : xvi + 236 halaman
Fisik : 16 cm x 24 cm, uv, shrink, soft cover
Diskon: 20%
Harga: Rp. 37.000
Harga Disini: Rp. 29.600
Akhir-akhir ini banyak bermunculan model dan motif pakaian "jilbab". Bak jamur di musim hujan. Sebut saja seperti "jilbab gaul", "jilbab inneke", "jilbab ratih sang", "jilbab munajat". Motifnya pun bermacam-macam. Dari mulai yang terkesan biasa, berenda, motif payet, sampai diberi berbagai pernik dan aksesoris lainnya. Di antara model pakaian "jilbab" yang disebutkan di atas, yang saat ini banyak digandrungi adalah "jilbab gaul". Yang dimaksud dengan "jilbab gaul" adalah pakaian yang ketat, tipis, atau pendek, yang dipadu dengan kerudung, sehingga kalau dilihat seperti wanita berkerudung tetapi telanjang, karena bentuk lekuk tubuhnya sangat jelas kelihatan. Apakah seperti ini pakaian jilbab yang diajarkan Islam? Bagaimanakah pakaian syar'i yang wajib dipakai wanita muslimah? Dan apa syarat-syarat pakaian yang dapat menutup aurat seorang muslimah! Dijelaskan di dalam buku ini, bahwa syarat-syarat pakaian jilbab wanita muslimah yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya adalah menutupi seluruh tubuh selain wajah dan kedua telapak tangan; pakaian tersebut tidak berfungsi sebagai perhiasan; tidak tipis dan sempit (ketat) sehingga terlihat lekuk tubuhnya; tidak diberi parfum; tidak menyerupai pakaian lelaki maupun pakaian wanita kafir; serta bukan pakaian syuhrah (ketenaran). Al-Imam Al-Albani di dalam buku ini berpendapat bahwa wajah dan kedua telapak tangan bukan termasuk aurat, karena beliau memiliki dalil-dalil yang kuat dari Al-Qur'an, As-Sunnah, atsar para Salaf, dan pendapat mayoritas ulama.
Di antara mereka adalah Aisyah, Ibnu Abbas, Ibnu Athiyah, Al-Qurthubi, Al-Hafizh Ibnul Qaththan, Qatadah, Ibnu Muflih AI-Hanbali, Ibnu Hazm, AI-Imam An-Nawawi, Al-Qadhi 'Iyadh, dan ulama lainnya. Bahkan Ibnu Hubairah AI-Hanbali di dalam kitab Al-Ifshah menyatakan bahwa tiga imam madzhab berpendapat bahwa wajah bukanlah aurat. Beliau juga berkata, "Ini juga merupakan pendapat Al-Imam Ahmad dalam satu riwayat." Tetapi jika. wajah tersebut diberi make up, sebagaimana dilakukan mayoritas muslimah aktivis dakwah, maka Al-Imam Al-Albani berpendapat wajib untuk ditutup. Al-Imam Al-Albani berusaha memaparkan permasalahan ini secara ilmiah berdasar dalil-dalil yang valid dari Al-Qur'an, As-Sunnah, dan atsar serta praktik amaliah para shahabiyah.
Kalau pembaca membaca semua karya beliau, termasuk buku ini, maka pembacA akan mendapatkan ulasan yang sangat menakjubkan. Semua ini menunjukkan bahwa beliau adalah seorang imam dalam bidang tarsir dan fiqih, sebagaimana pula imam dalam bidang hadits. Semoga Allah merahmati beliau.
Add to Cart
More Info
Harga Disini: Rp. 29.600
Akhir-akhir ini banyak bermunculan model dan motif pakaian "jilbab". Bak jamur di musim hujan. Sebut saja seperti "jilbab gaul", "jilbab inneke", "jilbab ratih sang", "jilbab munajat". Motifnya pun bermacam-macam. Dari mulai yang terkesan biasa, berenda, motif payet, sampai diberi berbagai pernik dan aksesoris lainnya. Di antara model pakaian "jilbab" yang disebutkan di atas, yang saat ini banyak digandrungi adalah "jilbab gaul". Yang dimaksud dengan "jilbab gaul" adalah pakaian yang ketat, tipis, atau pendek, yang dipadu dengan kerudung, sehingga kalau dilihat seperti wanita berkerudung tetapi telanjang, karena bentuk lekuk tubuhnya sangat jelas kelihatan. Apakah seperti ini pakaian jilbab yang diajarkan Islam? Bagaimanakah pakaian syar'i yang wajib dipakai wanita muslimah? Dan apa syarat-syarat pakaian yang dapat menutup aurat seorang muslimah! Dijelaskan di dalam buku ini, bahwa syarat-syarat pakaian jilbab wanita muslimah yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya adalah menutupi seluruh tubuh selain wajah dan kedua telapak tangan; pakaian tersebut tidak berfungsi sebagai perhiasan; tidak tipis dan sempit (ketat) sehingga terlihat lekuk tubuhnya; tidak diberi parfum; tidak menyerupai pakaian lelaki maupun pakaian wanita kafir; serta bukan pakaian syuhrah (ketenaran). Al-Imam Al-Albani di dalam buku ini berpendapat bahwa wajah dan kedua telapak tangan bukan termasuk aurat, karena beliau memiliki dalil-dalil yang kuat dari Al-Qur'an, As-Sunnah, atsar para Salaf, dan pendapat mayoritas ulama.
Di antara mereka adalah Aisyah, Ibnu Abbas, Ibnu Athiyah, Al-Qurthubi, Al-Hafizh Ibnul Qaththan, Qatadah, Ibnu Muflih AI-Hanbali, Ibnu Hazm, AI-Imam An-Nawawi, Al-Qadhi 'Iyadh, dan ulama lainnya. Bahkan Ibnu Hubairah AI-Hanbali di dalam kitab Al-Ifshah menyatakan bahwa tiga imam madzhab berpendapat bahwa wajah bukanlah aurat. Beliau juga berkata, "Ini juga merupakan pendapat Al-Imam Ahmad dalam satu riwayat." Tetapi jika. wajah tersebut diberi make up, sebagaimana dilakukan mayoritas muslimah aktivis dakwah, maka Al-Imam Al-Albani berpendapat wajib untuk ditutup. Al-Imam Al-Albani berusaha memaparkan permasalahan ini secara ilmiah berdasar dalil-dalil yang valid dari Al-Qur'an, As-Sunnah, dan atsar serta praktik amaliah para shahabiyah.
Kalau pembaca membaca semua karya beliau, termasuk buku ini, maka pembacA akan mendapatkan ulasan yang sangat menakjubkan. Semua ini menunjukkan bahwa beliau adalah seorang imam dalam bidang tarsir dan fiqih, sebagaimana pula imam dalam bidang hadits. Semoga Allah merahmati beliau.
Diposting oleh
Anonim
di
10.52
Label:
aurat wanita,
Fatwa,
Fikih,
fiqih,
jilbab,
kerudung,
Pustaka Sumayyah,
wanita muslimah
0
komentar
Rabu, 05 Mei 2010
Terjemah Bulughul Maram, Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-'Asqalani
Terjemah Bulughul Maram, Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-'Asqalani
Judul: Terjemah Bulughul MaramPenulis: Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-'Asqalani
Takhrij Hadits: Al-Muhaddits Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
Penerbit: Cahaya Tauhid Press
Tebal : 172 halaman
Fisik : 14,5 cm x 21 cm, doff, shrink, soft cover
Diskon: 20%
Harga: Rp. 105.000
Harga Disini: Rp. 84.000
Kami Persembahkan...
Terjemah Kitab Bulughul Maram, Kumpulan Hadits-Hadits Hukum dalam Syari'at Islam. Buku yang tidak asing lagi bagi segenap kaum muslimin, Karya Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-'Asqalani rahimahullah, dilengkapi dengan Takhrij dan Ta'liq dari Kitab-Kitab Al-'Allamah Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah. Mudah-mudahan semakin bermanfaat dan merata faidahnya...
Add to Cart
More Info
Harga Disini: Rp. 84.000
Kami Persembahkan...
Terjemah Kitab Bulughul Maram, Kumpulan Hadits-Hadits Hukum dalam Syari'at Islam. Buku yang tidak asing lagi bagi segenap kaum muslimin, Karya Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-'Asqalani rahimahullah, dilengkapi dengan Takhrij dan Ta'liq dari Kitab-Kitab Al-'Allamah Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah. Mudah-mudahan semakin bermanfaat dan merata faidahnya...
Diposting oleh
Anonim
di
13.44
Label:
bulughul maram,
Cahaya Tauhid Press,
dasar ahkam fikih,
Fikih,
fikih pemula,
Hadits,
kitab hadits,
kitab syafiiyah
0
komentar
Ya Allah Terimalah Kurbanku, Risalah Hukum Adab Kurban menurut Al-Qur’an As-Sunnah
Ya Allah Terimalah Kurbanku, Risalah Hukum Adab Kurban menurut Al-Qur’an As-Sunnah
Judul: Ya Allah Terimalah Kurbanku, Risalah Tentang Hukum dan Adab Berkurban Menurut Al-Qur’an dan As-SunnahAsli: Ahkah Al-Udh-hiyah Wa Adz-Dzakah & Ahkam Al-Udh-hiyah Fil Kitab Was Sunnah
Penulis: Asy-Syaikh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin & Abu Sa'id Bal'id bin Ahmad
Penerbit: Cahaya Tauhid Press
Tebal : 172 halaman
Fisik : 14,5 cm x 21 cm, doff, shrink, soft cover
Diskon: 20%
Harga: Rp. 21.000
Harga Disini: Rp. 16.800
Kurban adalah ritual yang mulia dan ibadah dengan harta yang paling utama.
Salah satu syi'ar Islam terbesar yang serempak dilakukan di seluruh penjuru negeri kaum muslimin. Merupakan simbol pendekatan diri kepada Allah, sedekah dan kasih sayang kepada fakir miskin, juga lambang pengorbanan dan kesabaran aimmatul huda, Ibrahim dan Ismail alaihimassalam. Berkurban adalah wajib bagi setiap muslim yang baligh, mukim, dan mampu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Siapapun yang memiliki kelapangan (harta) tetapi tidak menyembelih, maka jangan sekali-kali mendekati mushalla (tanah lapang tempat shalat id)' kami." (HR. Ahmad, Ibnu Majah, A1-Hakim, dan yang lainnya)
Mengetahui hukum-hukum dan tata cara berkurban secara rinci yang sesuai dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah adalah menjadi kemestian bagi siapa saja yang hendak berkurban dan terkait dengan pelaksanaannya. Demikianlah Islam mengajarkan kepada kita untuk mendahulukan ilmu sebelum mengamalkannya. Buku ini secara rinci membahas bagaimana kita memilih, menyembelih, membagikan daging kurban dan seluk beluk di daiam topik ini. Mari berkurban dengan niat yang ikhlas karena 'Allah disertai upaya mencontoh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sehingga kita mendapatkan pahala dan keutamaannya.
Add to Cart
More Info
Harga Disini: Rp. 16.800
Kurban adalah ritual yang mulia dan ibadah dengan harta yang paling utama.
Salah satu syi'ar Islam terbesar yang serempak dilakukan di seluruh penjuru negeri kaum muslimin. Merupakan simbol pendekatan diri kepada Allah, sedekah dan kasih sayang kepada fakir miskin, juga lambang pengorbanan dan kesabaran aimmatul huda, Ibrahim dan Ismail alaihimassalam. Berkurban adalah wajib bagi setiap muslim yang baligh, mukim, dan mampu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Siapapun yang memiliki kelapangan (harta) tetapi tidak menyembelih, maka jangan sekali-kali mendekati mushalla (tanah lapang tempat shalat id)' kami." (HR. Ahmad, Ibnu Majah, A1-Hakim, dan yang lainnya)
Mengetahui hukum-hukum dan tata cara berkurban secara rinci yang sesuai dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah adalah menjadi kemestian bagi siapa saja yang hendak berkurban dan terkait dengan pelaksanaannya. Demikianlah Islam mengajarkan kepada kita untuk mendahulukan ilmu sebelum mengamalkannya. Buku ini secara rinci membahas bagaimana kita memilih, menyembelih, membagikan daging kurban dan seluk beluk di daiam topik ini. Mari berkurban dengan niat yang ikhlas karena 'Allah disertai upaya mencontoh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sehingga kita mendapatkan pahala dan keutamaannya.
Diposting oleh
Anonim
di
11.52
Label:
berkurban,
Cahaya Tauhid Press,
Fatwa,
Fikih,
hari besar islam,
hari raya,
idul adha,
udhhiyah
0
komentar
Jumat, 30 April 2010
Manasik Haji Dan Umrah menurut Al-Qur’an, As-Sunnah, dan Pemahaman Salaful Umat
Manasik Haji Dan Umrah menurut Al-Qur’an, As-Sunnah, dan Pemahaman Salaful Umat
Judul: Manasik Haji Dan Umrah menurut Al-Qur’an, As-Sunnah, dan Pemahaman Salaful Umat
Penulis: Al-Imam Muhammad Nashiruddin Al-Albani
Penerbit: Pustaka Sumayyah
Tebal : xviii + 160 halaman
Fisik : 12 cm x 18,5 cm, doff, soft cover
Diskon: 20%
Harga: Rp. 22.500
Harga Disini: Rp. 18.000
Di dalam buku ini akan dijelaskan tentang tata cara manasik haji dan umrah menurut Al-Qur’an, As-Sunnah, dan pemahaman salafus shalih. Buku ini merupakan buku ringaksan dari kitab Hujjatun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam Kama Rawahu Jabir Radhiyallahu ‘anhu, yang ditulis ileh Al-Imam Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah. Buku ringkasan ini ditulis dalam rangka sebagai buku panduan yang praktis bagi calon jamaah haji dan umrah.
Pada saat ini, masih banyak amalan dari sebagian besar jamaah haji dan umrah yang tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bahkan yang lebih parah dari itu, banyak di antara mereka yang terjatuh ke dalam perbuatan syirik. Untuk itulah buku ini hadir di hadapan pembaca sebagai pedoman dalam pelaksanaan ibadah haji dan umrah, yang akan banyak memberikan manfaat, sehingga amalan kita tidak sia-sia di hadapan Allah.
Diposting oleh
Anonim
di
08.38
Label:
Fikih,
haji indonesia,
haji umrah,
Ibadah,
jamaah haji,
pedoman menunaikan haji,
Pustaka Sumayyah
0
komentar
Rabu, 28 April 2010
Tatacara Duduk Tasyahud Akhir Dalam Setiap Shalat
Tatacara Duduk Tasyahud Akhir Dalam Setiap Shalat
Judul: Tatacara Duduk Tasyahud Akhir Dalam Setiap Shalat
Penyusun: Al-Ustadz Abu Karimah Askari bin jamal Al-Bugisi
Penerbit: Pustaka Ats-Tsabat
Tebal : 112 halaman
Fisik : 12 cm x 18 cm, doff, soft cover
Diskon: 20%
Harga: Rp. 11.500
Harga Disini: Rp. 9.200
Risalah kecil ini merupakan salah satu risalah yang bersifat ilmiah untuk membuka wawasan ilmu fiqih yang ada pada kaum muslimin, sebagai pencerahan intelektual yang menuntut seorang muslim, khususnya kalangan para penuntut ilmu syar'i untuk bisa memahami setiap masalah hukum berdasarkan dalil-dalil dari sumbernya yang jernih, yaitu Al-Qur'an Al-Karim dan As-sunnah An-Nabawiyyah yang shahih. Risalah ini menjelaskan tentang hukum dan tata cara duduk yang benar didalam shalat, yaitu di saat seseorang melakukan duduk pada tahiyyat akhir, dari shalat yang wajib maupun nafilah (sunnah), baik shalat yang berjumlah satu raka'at, dua raka'at, tiga raka'at dan seterusnya, baik shalat yang memiliki satu tasyahhud maupun dua tasyahhud.
Dalam realita, kita menyaksikan adanya perbedaan cara yang diamalkan kaum muslimin dalam cara duduk mereka, ada yang duduk iftirasy pada setiap shalat yang berjumlah dua raka'at, atau yang memiliki satu tasyahhud, dan ada pula yang melakukannya dengan cara duduk tawarruk. Sehingga sebagian kaum muslimin mempertanyakan tentang hal ini; Apakah landasan masing-masing mereka yang melakukan cara duduk yang berbeda? Manakah yang benar? Manakah yang lebih sesuai dengan dalil?, Apakah keduanya memang disebutkan dalam hadits? Dan yang semisalnya dari berbagai pertanyaan. Terlebih disaat sebagian kaum muslimin yang semenjak kecil sudah terbiasa dengan cara duduk tertentu, lalu kemudian merasa heran dengan cara yang dilakukan sebagian mereka yang shalat dengan cara duduk yang berbeda. Sehingga hal ini mendorong penulis untuk mengeluarkan risalah kecil ini, agar bermanfaat bagi mereka yang ingin melihat permasalahan ini dengan kacamata ilmiah.
Diposting oleh
Anonim
di
14.51
Label:
duduk iftirasy,
duduk tawaruk,
Fikih,
ijtihad,
khilaf,
pustaka atstsabat,
Shalat,
tasyahud
0
komentar
Selasa, 27 April 2010
Fatwa-fatwa Ulama Kontemporer Bagian 2
Fatwa-fatwa Ulama Kontemporer Bagian 2
Judul: Fatwa-fatwa Ulama Kontemporer Bagian 2
Bersama: Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah Bin Baz
Syaikh Muahmmad bin Shalih Al-Utsaimin
Haiah Al-Kibar Al-Ulama
Penerbit: Pustaka Al-Qabail
Tebal : 84 halaman
Fisik : 12 cm x 18 cm, soft cover
Diskon: 20%
Harga: Rp. 11.000
Harga disini: Rp. 8.000
Kafirkah Jika berhukum kepada selain hukum Allah?
Bolehkan seorang wanita menyembelih binatang ternak?
Apakah Sunnah-sunnah fitrah?
Mengapa pikiran kita kacau di masjid yang ada kuburannya?
Apa Hukum salat berjamaah?
Apa hukum shalat memaka pakaian yang transparan?
Apa hukum minum pil untuk mencegah haid?
Apakah kita telah memperhatikan hak istri kita? Dan lainnya.
Diposting oleh
Anonim
di
16.25
Label:
Fatwa,
Fikih,
hak istri,
menyembelih,
pil haidh,
pustaka al-qabail,
sunnah fitrah,
tak khusyu'
0
komentar
Senin, 26 April 2010
Menebar Cinta Dengan Hadiah (Hukum Hadiah Dalam Islam)
Menebar Cinta Dengan Hadiah (Hukum Hadiah Dalam Islam)
Judul: Menebar Cinta Dengan Hadiah (Hukum Hadiah Dalam Islam)
Terjemah: Ahkam Al-Hadiyah Fil Islam
Pengarang: Ibrahim bin Abdillah Al Mazru'i
Penerbit: Penerbit Al-Husna
Tebal : 80 halaman
Fisik : 11,5 cm x 14,5 cm, uv, soft cover
Disc: 20 %
Harga: Rp. 8.500
Harga disini: Rp. 6.800
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Hendaknya kalian saling memberi hadiah, niscaya kalian akan saling mencintai." (HR. Al Bukhari dalam Adabul Mufrad, Lihat Shahihul Jami' [3004] dan Al Irwa' [1601]')
Berdasarkan hadits di atas, tidak disangsikan lagi bahwa saling memberi hadiah adalah syiar kaum muslimin, dimana apabila mereka saling memberi dan menebarkan hadiah maka akan timbul rasa cinta di hati mereka.
Apa itu definisi hadiah? Hadiah apa saja yang boleh diberikan? Bolehkah menolak hadiah seseorang? Apa beda hadiah dan sogokan? Pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul ketika seseorang ingin memberikan hadiah ini insya Allah akan dibahas dengan mendetil dalam buku kecil ini. Barakallahu fiikum.
Diposting oleh
Anonim
di
16.04
Label:
Adab-Akhlak,
dermawan,
Fatwa,
Fikih,
hadiah,
memberi,
nasehat,
Penerbit Al-Husna
0
komentar
Kamis, 22 April 2010
Tuntunan (Sifat) Shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
Tuntunan (Sifat) Shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
Judul: Tuntunan Shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
Penulis: Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
Penerbit: Ash-Shaff Media
Tebal : xiv + 282 halaman
Fisik : 14 cm x 21 cm, doff, shrink, soft cover
Disc: 20 %
Harga: Rp. 33.000
Harga Disini: Rp. 26.400
Shalat merupakan ibadah yang mulia dan agung dalam syariat Islam, bahkan Allah Ta'ala menyebutkan perintah shalat setelah perintah tauhid sebagaimana dalam firman-Nya:
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus:" (QS. Al-Bayyinah: 5)
Lebih daripada itu shalat merupakan salah satu dari rukun-rukun Islam sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
"Islam itu dibangun di atas lima perkara: Syahadatain, menegakkan shalat, menunaikan zakat, haji ke Baitullah, clan puasa di bulan Ramadhan." (HR. Bukhari Muslim)
Atas dasar ini maka seharusnya bagi setiap muslim untuk melaksanakannya dengan pelaksanaan yang sesuai dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
"Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat shalatku." (HR. Bukhari)
Dan kitab yang terbaik dalam menguraikan permasalahan ini adalah kitab "Sifat Shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam” karya Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani dimana beliau memaparkan tata cara shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan ilmiah beserta dalil-dalilnya dari mulai takbiratul ikhram hingga salam.
Add to Cart More Info
Diposting oleh
Anonim
di
10.58
Label:
al-albani,
ash-shaff media,
Fatwa,
Fikih,
Shalat,
sifat sholat
0
komentar
Problema darah Wanita (haidh, nifas, mstahadhah)
Problema darah Wanita (haidh, nifas, mstahadhah)
Judul: Problema darah Wanita
Terjemah: Risalah Fi Ad-Dima’ Ath-Tahb’iyyah Lin-Nisa’
Penulis: Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin
Penerbit: Ash-Shaff Media
Tebal : xi + 150 halaman
Fisik : 14 cm x 21 cm, doff, shrink, soft cover
Disc: 20 %
Harga: Rp. 22.000
Harga Disini: Rp. 17.600
Di mata umat, persoalan darah wanita tampaknya memang tidak segegap pembahasan fiqih lainnya. Padahal, sebagai perkara yang sangat dekat dengan keseharian wanita, mestinya hal ini tak bisa ditepikan begitu saja. Bahkan seharusnya hal itu dirasakan sebagai sebuah perkara fundamental karena erat terkait dengan praktik ibadah wanita.
Maka buku ini pun hadir menerbitkan kesadaran akan pentingnya persoalan darah wanita untuk didalami. Melalui buku ini pula, kita kita akan disuguhi fatwa-fatwa penting seputar hal itu yang memang jamak dialami oleh sebagian wanita.
Diposting oleh
Anonim
di
10.51
Label:
ash-shaff media,
datang bulan,
Fatwa,
Fikih,
haidh,
muslimah,
wanita
0
komentar
Ahkamul Janaiz (Tuntunan Pengurusan Jenazah & Ziarah Kubur)
Ahkamul Janaiz (Tuntunan Pengurusan Jenazah & Ziarah Kubur)
Rp 0
Judul: Ahkamul Janaiz (Tuntunan Pengurusan Jenazah & Ziarah Kubur)
Terjemah: Risalah Fi Ad-Dima’ Ath-Tahb’iyyah Lin-Nisa’
Penulis: Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
Penerbit: Ash-Shaff Media
Tebal : x + 548 halaman
Fisik : 14 cm x 21 cm, doff, shrink, soft cover
Disc: 20 %
Harga: Rp. 73.000
Harga Disini: Rp. 58.400
Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah berkata mengenai tafsir firman Allah "Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya." (Qs.An-Najm: 39)
Beliau mengatakan: “Sebagaimana dosa seseorang tidak bisa dipikulkan kepada orang lain, maka demikian pula seseorang tidak bisa mendapat pahala kecuali apa yang telah ia usahakan untuk dirinya. Dari ayat yang mulia inilah Imam Syafi'i maupun orang-orang yang mengikuti beliau berkesimpulan bahwa menghadiahkan bacaan Al-Qur'an tidak akan sampai pahalanya kepada orang yang sudah mati, dikarenakan itu bukan amalan mereka sendiri dan bukan pula jerih payah mereka.
Oleh karena itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengajarkan kepada ummatnya, tidak pula menganjurkan dan mengarahkan umatnya ke sana. Tidak dengan nash tegas, tidak pula dengan isyarat. Tidak pula dikabarkan hal ini dari seorang shahabat pun radhiyallahu 'anhum. Kalau saja ini adalah suatu kebaikan tentulah mereka sudah mendahului kita (dalam mengamalkannya). Permasalahan amalan qurbah (mendekatkan diri kepada Allah) dibatasi dengan nash-nash. Tidak perlu dimasukkan kepadanya berbagai macam qiyas dan logika.”
Add to Cart
More Info
Terjemah: Risalah Fi Ad-Dima’ Ath-Tahb’iyyah Lin-Nisa’
Penulis: Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
Penerbit: Ash-Shaff Media
Tebal : x + 548 halaman
Fisik : 14 cm x 21 cm, doff, shrink, soft cover
Disc: 20 %
Harga: Rp. 73.000
Harga Disini: Rp. 58.400
Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah berkata mengenai tafsir firman Allah "Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya." (Qs.An-Najm: 39)
Beliau mengatakan: “Sebagaimana dosa seseorang tidak bisa dipikulkan kepada orang lain, maka demikian pula seseorang tidak bisa mendapat pahala kecuali apa yang telah ia usahakan untuk dirinya. Dari ayat yang mulia inilah Imam Syafi'i maupun orang-orang yang mengikuti beliau berkesimpulan bahwa menghadiahkan bacaan Al-Qur'an tidak akan sampai pahalanya kepada orang yang sudah mati, dikarenakan itu bukan amalan mereka sendiri dan bukan pula jerih payah mereka.
Oleh karena itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengajarkan kepada ummatnya, tidak pula menganjurkan dan mengarahkan umatnya ke sana. Tidak dengan nash tegas, tidak pula dengan isyarat. Tidak pula dikabarkan hal ini dari seorang shahabat pun radhiyallahu 'anhum. Kalau saja ini adalah suatu kebaikan tentulah mereka sudah mendahului kita (dalam mengamalkannya). Permasalahan amalan qurbah (mendekatkan diri kepada Allah) dibatasi dengan nash-nash. Tidak perlu dimasukkan kepadanya berbagai macam qiyas dan logika.”
Diposting oleh
Anonim
di
10.47
Label:
ash-shaff media,
Fatwa,
Fikih,
jenazah. mayit,
mengurus jenazah,
shalat jenazah
0
komentar
Senin, 19 April 2010
Kado Untuk Si Buah Hati, Pustaka Al-Haura
Kado Untuk Si Buah Hati, Pustaka Al-Haura
Judul: Kado Untuk Si Buah Hati, Pustaka Al-Haura
Terjemah: Ahkam Al-Maulud Fis Sunnah Al-Mutahharah
Penulis: Syaikh Salim bin Ali Rasyid Asy-Syubli,
Syaikh Muhammad Khalifah Muhammad Ar-Rabah
Penerbit: Pustaka Al-Haura
Tebal : viii + 176 halaman
Fisik : 14,5 cm x 20,5 cm, uv, soft cover
Disc: 20 %
Harga: Rp 29.500
Harga Di sini: Rp 23.600
Masih banyak dijumpai di masyarakat, adat kebiasaan mereka perbuat sebagai ungkapan gembira lagi bahagia dengan hadirnya anak yang telah lama dinantikan, tanpa menghiraukan apakah hal tersebut dibenarkan oleh Pencipta Bayi yang terlahir itu, ataukah justru mendatangkan murkaNya?
Adat kebiasaan mereka perbuat sebagai ungkapan gembira lagi bahagia dengan hadirnya anak yang telah lama dinantikan, tanpa menghiraukan apakah hal tersebut dibenarkan oleh Pencipta Bayi yang terlahir itu, atau kah justru mendatangkan murka-Nya?
Kami berharap dengan hadirnya buku ini sedikit banyak bisa menyadarkan mereka yang terlupa bahwa Allah yang Maha Pencipta telah menggariskan bimbingan dan tuntunan seputar masalah ini. Juga semoga risalah ini dapat memberikan faedah berharga dan manfaat yang seluasluasnya bagi setiap keluarga muslim di manapun mereka berada.
Akhirnya selamat menyimak sajian kami kali ini.
Add to Cart
More Info
Harga: Rp 29.500
Harga Di sini: Rp 23.600
Masih banyak dijumpai di masyarakat, adat kebiasaan mereka perbuat sebagai ungkapan gembira lagi bahagia dengan hadirnya anak yang telah lama dinantikan, tanpa menghiraukan apakah hal tersebut dibenarkan oleh Pencipta Bayi yang terlahir itu, ataukah justru mendatangkan murkaNya?
Adat kebiasaan mereka perbuat sebagai ungkapan gembira lagi bahagia dengan hadirnya anak yang telah lama dinantikan, tanpa menghiraukan apakah hal tersebut dibenarkan oleh Pencipta Bayi yang terlahir itu, atau kah justru mendatangkan murka-Nya?
Kami berharap dengan hadirnya buku ini sedikit banyak bisa menyadarkan mereka yang terlupa bahwa Allah yang Maha Pencipta telah menggariskan bimbingan dan tuntunan seputar masalah ini. Juga semoga risalah ini dapat memberikan faedah berharga dan manfaat yang seluasluasnya bagi setiap keluarga muslim di manapun mereka berada.
Akhirnya selamat menyimak sajian kami kali ini.
Diposting oleh
Anonim
di
10.50
Label:
anak kecil,
anak-anak,
bayi,
Fikih,
ibu,
kasih sayang,
kelahiran,
Pustaka Al Haura
0
komentar
Jumat, 12 Maret 2010
Untukmu Muslimah Kupersembahkan Nasehatku
Untukmu Muslimah Kupersembahkan Nasehatku
Judul: Untukmu Muslimah Kupersembahkan Nasehatku
Penulis: Ummu Abdillah Al-Wadi'iyyah (putri Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi'iy)
Penerbit: Maktabah Al-Ghuroba'
Tebal : 463 halaman
Fisik : 15,5 cm x 23,5 cm, doff, Shrink, soft cover
Cetakan ke : dua, Februari 2010
Harga: Rp. 45.000,-
Harga di sini: 36.000,
Disc: 20 %
Buku yang ada di hadapan anda ini adalah nasehat yang sangat berharga dari putri Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi'iy rahimahullah bagi para muslimah. Kandungannya yang begitu lengkap mencakup permasalahan muslimah dalam berbagai keadaannya, menjadikan nasehat ini begitu berharga untuk dilewatkan begitu saja. Bila nasehat-nasehat beliau ini benar-benar diterapkan dalam keseharian kaum muslimah, niscaya akan tercipta suasana yang harmoni dan tenteram dalam masyarakat, tidak sebagaimana bila mengikuti ajakan para penyeru emansipasi wanita yang menipu dan menjerumuskan semata.
Sabtu, 06 Maret 2010
Nasehatku Untuk Wanita, Terj Nashihati Lin Nisa
Nasehatku Untuk Wanita, Terj Nashihati Lin Nisa
Judul: Nasehatku Untuk Kaum WanitaPenulis: Ummu Abdillah Al-Wadi'iyyah
Penerbit: Pustaka Ar Rayyan
Tebal : 392 halaman
Fisik : 15,5 cm x 23,5 cm, doff, Shrink, soft cover
Cetakan ke : tiga, Maret 2010
Harga: Rp. 51.000,-
Harga di sini: 40.800,
Disc: 20 %
Diposting oleh
Anonim
di
10.00
Label:
buku islam,
Fatwa,
Fikih,
kewanitaan,
Pustaka Ar-Royyan
0
komentar
Rabu, 17 Februari 2010
Asy Syaikh Mukbil Menjawab Masalah Wanita
Asy Syaikh Mukbil Menjawab Masalah Wanita
Judul Buku: Asy Syaikh Muqbil Menjawab Masalah Wanita
Penulis: Syaikh Muqbil bin hadi Al-Wadi'i
Penerbit: Pustaka Ar-Rayyan
Fisik : 12 cm x 18,5 cm, uv, soft cover,
Tebal: 236 halaman
Stok: Terbatas
Harga: Rp 22.500
Alhamdulillah, atas pertolongan Allah, kami terbitkan salah satu karya Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi rahimahullah. Beberapa permasalahan kewanitaan yang sering terjadi di sekitar kita, anda bisa temukan jawabannya dalam buku ini. Kiranya bisa menambah pemahaman keislaman sesuai pemahaman salafush shalih kepada pembaca.
Add to Cart
More Info
Diposting oleh
Anonim
di
15.04
Label:
Fikih,
fiqih,
ibu rumah tangga,
kewanitaan,
masalah wanita,
penerbit an-najiyah,
syaikh mukbil,
syaikh muqbil,
tanya jawab
0
komentar
Rabu, 10 Februari 2010
Wanita Dambaan Hati, Pustaka Al Haura
Wanita Dambaan Hati, Pustaka Al Haura
Judul: Wanita Dambaan Hati
Penulis: Khalid bin Abdirrahman bin Hamd As Sayyi'
Penerbit: Pustaka Al Haura
Tebal : 136 halaman
Fisik : 12 cm x 18 cm, UV, Shrink
Cetakan ke : dua, Desember 2009
Harga: Rp. 16.500,
Harga di sini: 13.200
Disc: 20 %
Langganan:
Postingan (Atom)